Terjadinya hubungan antara traktus genitalia dengan traktus urinarius atau, gastrointestinal
Dapat ditemukan satu atau gabungan dua kelainan secara bersamaan
PATOFISIOLOGI
A. Sebab Obstetrik :
Terjadinya penekanan jalan lahir oleh kepala bayi dalam waktu lama, seperti pada partus lama iskemi kemudian nekrosis lambat, atau akibat terjepit oleh alat pada persalinan buatan kejadian ini sering ditemukan di negara berkembang, dengan pelayanan rujukan yang sulit dijangkau, terbanyak berupa fistula urogenital
B. Sebab Ginekologik :
o proses keganasan, radiasi, trauma operasi atau kelainan kongenital
o lebih jarang, kecuali di negara maju, fistula akibat proses ginekologis tersering
o paling banyak adalah fistula vesikovaginal pasca histerektomi.
Lokasi terbanyak pada apeks vagina ukuran 1-2 mm Terjadi akibat terjepit oleh klem atau terikat oleh jahitan.
KLASIFIKASI :
Tergantung pada lokalisasi kebocoran
1 . Fistula yang berhubungan dengan tr. urinarius
a. f. vesikovagina
b. f. uretrovagina
c. f. ureterovagina
d. f. vesikouterina
e. f. uretrovesikouterina
f. f. multipel
DIAGNOSIS :
Anamnesis
• Keluhan kencing dari vagina, ‘ngompol’ atau inkontinensia urin
• Onset gejala :
Cepat, bila akibat robekan/tertembus/tergunting, ditandai hematuri
Onset lebih lambat (7-14 hari) bila diakibatkan penekanan yang menimbulkan iskemi-nekrosis
• Dari jenis keluhan terbanyak dapat diduga terjadi f.vesikovagina
Hubungan kelainan pola miksi dengan lokasi
fistula
• Ngompol terus menerus, dan pasien tidak pernah ingin miksi lagi, menandakan kebocoran dari kandung kemih. Jika disertai ‘menouria’ dipastikan jenis fistel vesikouterina
• Ngompol terus sedikit-sedikit tapi masih ingin miksi, maka kebosoran dari salah satu ureter ureterovagina
• Tidak ngompol, tapi kencing keluar dari vagina, kebocoran pada uretra distal. Tapi jika mengenai bagian sfingter, ngompol terus
Pemeriksaan Fisik :
• Inspekulo, jika ukuran fistula cukup besar atau mengisi kandung kencing dengan biru metilen dan tempat keluarnya larutan diidentifikasi
• Cara lain : setelah pengisian kandung kemih dengan biru metilen, dipasang tiga buah tampon, disimpan pada vagina, pasien diminta berjalan, kemudian tampon dikeluarkan. Dilihat tampon mana yang terwarnai
• Pemeriksaan dengan kateter/sonde
• Pemeriksaan radiologis
IVP, sistografi
• Pemeriksaan endoskopi
sistoskopi
2. Fistula yg berhubungan dg saluran pencernaan
a. f.rektovagina, terletak pada jarak > 3 cm
proksimal dari sfingter ani eksterna
b. f. anovagina, terletak dekat dengan sfingter ani
eksterna
c. f. intestinouterina
d. f. intestinovagino
e. f. intestinoperinei
DIAGNOSIS :
Anamnesis
• Inkontinensia feses/flatus dari vagina
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi : dapat terlihat fistula jika besar. Luka lama bekas ruptur perinei tingkat 3 yang tidak terkoreksi mudah dilihat langsung
• Inspekulo : melihat lokasi keluarnya feses, dari ostium uteri ataukah pada vagina, lebih baik jika diberikan norit dalam dietnya
• Pemeriksaan endoskopi dengan rektoskopi
PENGELOLAAN FISTULA GENITALIS
• Konservatif bila fistula tr.urinarius kecil, dengan drainase urin kontinyu
• Pra operasi : persiapan fisik, lab, antibiotika profilaksis, persiapan kolon bila perlu
• Waktu reparasi, tergantung sebab :
Trauma operasi segera, saat operasi tsb, atau ditunda jika diketahui pasca operasi.
Obstetrik 3 bulan pascasalin, kecuali fistula fekalis dilakukan setelah 3-6 bulan.
• Radiasi 2 tahun
• pasca operasi drainase urin kateter terpasang, latihan pemulihan sejak hari ke 7, antibiotika profilaksis, tidak berhubungan seks selama 3 bulan
• Terminasi kehamilan pasca fistula obstetrik dengan seksio primer
• Reparasi ulang bila diperlukan, setelah 3-6 bln pasca operasi pertama
TEKNIK OPERASI
Tidak ada teknik operasi yang standar, karena tergantung dari jenis, ukuran & komplikasi yang terjadi.
Pendekatan operatif fistula vesiko vagina/ vesiko uterina/ureterovagina :
a. Transvaginal :
f. vesikovagina modifikasi Latzko
b. Transabdominal :
f. vesikovagina Latzko
f. ureterovagina ureteroneocystostomi
c. Transvesika
Pendekatan operatif raparasi bekas ruptur perinei tingkat tiga :
a. Warren : dibuat flap dari mukosa vagina
b. Insisi ‘butterfly’
Pendekatan operatif fistula rektovagina/ anovagina, tergantung lokasi
a. Transperineal
b. Transvaginal