KEHAMILAN

.

FISIOLOGI IJAID


Pada seliap siklus hail FSH dikeluarkan oleh lobus anterior hypopise yang enimbulkan beberapa folikel primer yang dapat berkembang dalam ovarium, umnya satu folikel, kadang-kadang juga lebih dari satu berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen, yang menekan FSH (Folilde Stimulating hormone), sehingga lobus anterior hypopise mengeluarkan LH (luteinising hormon) dibawah pengaruh releasing hormones (RH) yang disalurkan dari hypotalamus ke hypopisis, bila perryaluran RH berjalan baik, maka produlisi gonadotropin-gonadotropin akan baik sehingga folikel de graaf makin matang dan makin banyak berisi liquor fullikuli yang banyak mengandung estrogen. Estrogen mempunyai pengaruh terhadap cudornetrium yang menyebabkan endometrium turnbuh atau berproliferasi.
Dibawah pengaruh LH follikel de graaf menjadi lebih matang mendekati permukaan ovarium. dan kemudian terjadilah ovulasi, selelah ovulasi terjadi, dibentuklah corpus rubrum, yang akin menjadi korpus luteun dibawah pengaruh on LH dan LTH, Korpus luteun menghasilakan hormon progesteron yang berpengaruh terhadap endometrium yang telah berproliferasi dan menyebabkan kelenjarnya berkelok-kelok dan beesekiresi.
Bila tidak ada pembuahan korpus luteun berdegenerasi dan mengakibatkan
kadar estrogen dan progesteron menurun yang menimbulkan efek pada arteri yang
berklok-kelok di endometrium. Tampak dilatasi dan statis dengan hiperemia yang
diikuti oleh spasme, selelah itu terjadi degenerasi serta perdarahan dan pelepasan endometrium yang nekrosis. Proses ini disebut Raid. Bila ada pembuahan dalam masa
evolusi maka korpus luteun tersebut dipertahankan, bahkan berkembang menjadi korpus luteun graviditaturn. ( Samono 1999 Hal. 48 - 49 )


A. SIKLUS MENSTRUASI
Bila kita memperhatikan selaput lendir rahim dari hari kehari terjadi perubahan yang selalu berulang-ulang sesuai dengan siklus menstruasi. Lamanya silkus haid pada seliap wanita tidak sama, normalnya 28 hari, tapi dapat maju 2-3 hari atau mundur sampai 3 hari. Perubahan endometrium sesuai dengan siklus haid menerima ovum yang telah di buahi dibawah hormon-hormon ovarium.
Selama satu bulan dapat kita bedakan 4 stadium
1. Stadiun menstruasi atau desqamasi
Dari uterus melalui vagina keluarlah darah haid disertai lapisan endometrium dan lendir dari serviks, darah yang keliuar tidak membeku karena ada fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan-potongan mucosa. Bila haid hanyak sekali maka fermen tersebut tidak mencukupi sehingga timbul bekuan-bekuan darah haid. Banyaknya perdarahan selama haid normalnya ± 50 cc, pada stadium ini endometrium menjadi tipis yang terdiri dari stadium basale yang berlangsung 4 hari.

2. Stadium post menstruasi atau regenernsi
Stadium ini mulai hari ke 4 menstruasi dimana luka akibat endometrium yang dilepaskan berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir yang baru dari epitel-epitel kelenjar endometrium, saat ini tebalnya endometrium ± 0,5 mm
.
3. Stadium inter menstruasi atau stadium proliferasi
Stadium ini berlangsung dari hari ke 5 haid sampai hari ke 14 dari hari pertama haid, kelenjar-kelenjar tumbuh lebilt cepat dari jaringan lain hingga berkelok¬kelok, saat ini tebalnya endometrium = 3,5 mm.

4. Stadium pre menstruasi atau proliferasi
Pada stadium ini endometrium tebalnya tetap tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku-liku serta mengeluarkan getah . Dalam endometrium sudah tertimbun glycogen dan kapur yang dipersiapkan sebagai makanan untuk telur yang telah dibuahi. Lapisan endometrium sudah dapat dibedakan yaitu lapisan atas yang padat (Stratum kompaktum) dan lapisan dibawahnya yaitu lapisang mapang (Stratum spongiosum) yang berlubang-lubang karena terdapat rongga dari kelenjar-kelenjar dan lapisan paling bawah disebut stratum basale. Stadium ini berlangsung hari ke 14 – 28, bila tidak terjadi kehamilan maka endometrium dilepaskan dengan perdarahan dan berulang lagi siklus menstruasi (Departemen Kes. R.I. Hal 18 – 19 )




KONSEP DASAR KEHAMILAN


A. Penghamilan ( Fertilisasi )
Pada coitus air mani terpancar kedalam Ujung atas vagina sebanyak ± 100-120 jula tiap cc.
Bentuk sel mani seperti cerobong dengan kepala yang lonjong dan ekor yang panjang seperti cambuk. Amara kepala dan ekor masih dapat dibedakan bagian tengah atau leher. Inti sel terdapat pada kepala.
Inti sel terdapat pada kepala sedangkan ekor berguna untuk maju. Karena pergerakan ini maka dalam satu jam saja spermatozoa melalui canalis sevicalis dan cuvum uteri kemudian berada dalam tuba. Disini sel mani menunggu kedatangan sel telur. jika kebetulan saat terjadi ovulasi mungkin fertilisasi berlangsung.
Sel telur dapat d1buahi hanya beberapa jam selelah ovulasi, sedangkan sel mani dalam badan wanita masih kuat membuahi selama 3 hari. Penghamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (Ovum) dan sel mani spermatozoon).
Waktu ovulasi sel telur masih diliputi oleh corona radiata. tapi spermatozoa mempunyai enzim hyaluronidase yang dapat mencairkan corona radiata, sehingga salah satu spermatozoa dapat menembus sel telur. Sebelum terjadi fertilisasi sel telur maupun sel mani telah mengalanmi proses pematangan yang tidak hanya berwujud dalam perubahan bentuk tapi juga perubahan dalam jumlah kromozoom. Induk dari sel telur disebut oogonium yang menghasilkan sebuah sel telur dan 3 buah benda poler yang hanya mempunyai separuh chromozom dari sel yang biasa. Induk sel mani ialah spermatogenetim yang menghasilkan 4 ekor spermatozoa juga dengan separuh chromozom dari sel biasa.

B. Penentuan sex
Sifat kelamin dari anak sudah ditentukan pada waktu fertilisasi dan bukan oleh sel telur. melainkan oleh sel mani. Sel-sel pria maupun wanita mempunyai 46 buah chromozoom ialah, 22 pasang chromozoom biasa dan sepasang sex chromozoom.
Perbedaan antara sel pria dan sel wanita terletak pada sex chromozoom :
 Sel pria mempunyai sepasang sex chromozoom yang berlainan jadi 22 pasang chromozoom biasa dan sebuah X sex chromozo dan sebuah Y sex chromozoom
 Sel wanita mempunyai sex chromozoom yang sama jadi 22 pasang chromozoom biasa dan 2 buah X sex chromozoom.
Dalam proses pematangan dari ovum dan spermatozoa terjadilah pembagian reduksi, hingga sel-sel yang baru hanya mempunyai separuh dari jumlah chromozoom yang biasa. Dengan demikian sel telur yang matang mempunyai 22 buah chromozoom biasa dan sebuah X chromozoom. Tetapi sel mani yang matang ada 2 macam yaitu :
Sel mani dengan 22 buah chromozoom biasa dan sebuah X chromozom dan sel mani dengan 22 biasa chromozoom dan sebuah Y chromozoom.
Jika spermatozoon dengan 22 buah chromozoom biasa dan sebuah X chromozoom membuahi sebuah sel telur maka terjadilah zygote dengan 44 chromozoom biasa dan 2 buah X chromozoom, nyatalah bahwa zygot ini akan menjadi anak perempuan. Dan sebaliknya. ( UNPAD Bandung 1983. Hal l01 –102 ).
a. Proses konsepsi, nidasi, terbentuknya plasenta, Ruang, amnion dan T. P. Proses konsepsi
Konsepsi diartikan sebagai penyatuan satu telur dan sperma, namun demikian untuk terjadinya suatu konsepsi dua kejadian lain harus terjadi lebih dahulu ovulasi dan inseminasi.
Ovulasi adalah runtuhnya ovum dari folikel dalam ovarium. Ovum yang dibebaskan biasanya masuk kedalam tuba uterus. Undulasi tuba dan gerakan silia menggerakkan ovum sepanjang tuba, Bila ovum gagal bertemu sperma dalam 48 jam, ovum akan mati dan hancur.
lnseminasi adalah Ekspulsi semen dari uretra pria kedalam vagina wanita. Beberapa juta sperma masuk kedalam saluran reproduksi wanita setiap kali ejakulasi semen. Dengan menggerakkan ekornya, dan dengan bantuan kontraksi muscular yang mengelilinginya, sperma bergerak melalui uterus dan kedalam tuba fallopii dengan kecepatan satu kaki perjam.

Pembentukan zYgot
Begitu sperma memasuki ovum, ekornya dilepaskan, dan kepalanya membesar untuk membentuk pronukleus laki-laki. Nukleus ovum merupakan pronukleus wanita. Kedua nukleus, dengan masing-masing 23 kromozoomnya, bersatu dan membentuk sel pertama, yang kemudian akan membelah menjadi jutaan. Setiap sel ini mengandung 46 chrozoom. Seluruhnya sel ini membentuk individu baru. Sel baru yang pertama disebut zygot.

Pembenihan sel (Kleavage)
Sekitar 24 jam setelah konsepsi, zygot mengalami pembelahan, dengan proses menarik yang disebut mitosis. Nukleus zygot mengandung 46 chromozoom. chromozoom ini memanjang berpasangan; masing-masing terpisah memanjang kemudian terbagi menjadi 2, membentuk 2 bentuk identik dari 46 chromozoom untuk 2 sel baru yang terbentuk dari sel pertama. Semua pembelahan sel tubuh kemudian mengikuti proses yang menarik ini.

Morula menjadi Blastula
Ovum membelah dan membelah lagi setiap 12 - 15 jam mengikuti gerakan perlahan-lahan menuju tuba fallopii. Segerah ovum berbentuk seperti kelereng (Morula), sebagai mana yang disebutkan. Sekitar 6 hari kemudian, ketika ovum mencapai rongga uterus, terjadi perubahan besar didalamnya. Sel-sel membentuk dirinya sendiri menjadi lapisan luar dan kelompok sel-sel bagian dalam yang menonjol kedalam rongga. Cairan memenuhi ruang diantara lapisan dan kelompok ini. Struktur ini sekarang disebut blastoderm (Blastula).

Implantasi (Nidasi)
Sebagaimana blastula bergulir kedalam rongga uterus, ia kehilangan membran luarnya yang disebut sona pellusida blastula kemudian bersiap untuk menjalani nidasi (Implantasi), dalam endometrium. Lapisan luar sel, tropoblast, mengeluarkan enzim proteolitik, yang, melarutkan sebagian endometrium. Sel-sel tropopblast kemudian mengabsorbsi enzim tsb. Dengan cara ini ovum memendamkan dirinya dalam uterus dengan diberikan makan dengan cara itu.

Sarang endometrium
Dengan berjalannya waktu nidasi terjadi, uterus ibu mencapai tahap premenstrual sekresi dan kaya akan vascularisasi. Keadaan tersebut merupakan hal yang menyerupai parasit baik untuk terbenamnya ovum, yang menyerupai parasit kecil. Endometrium saat ini disebut desidua basalis. Secara normal letak implantasi disebelah anterior atau posterior fundus uteri.

Tahap embrionik (Hari ke – 10 s/d Mingguke-8)
Dengan berakhirnya minggu ke 2 masa gestasi ovum terbenam seluruhnya, dan tropoblast yang mengelilinginya mulai membentuk chorion, atau kantung bagian luar chorion menjalarkan ratusan sel-sel yang menonjol yang disebut villi, yang menembus desidua dan memberikan bentuk Groudwork untuk plasenta. Sel-sel sitotropoblastic pada chorion menghasilkan hormon chorionic gonadotropin (hCG). Hormon ini diekskresi dalam urin wanita dan digunakan sebagai dasar pemeriksaan kehamilan.
Sementara perubahan ini terjadi diluar tubuh, perubahan yang sangat mengagumkan yang terjadi pada ovum. Dua ruang terlihat dalam bulatan sel. Lapisan sel baru yang disebut mesoderm ( Kulit medialis ) tumbuh menutupi sel¬sel aslinya, melewati diantara dua ruang. Ruang lebih tengah, yolk sac, akan benar-benar menghilang karena tidak lagi mempunyai tujuan yang berguna pada manusia. Ruang yang lain, Amniotic cavity, akan segerah menutupi embrio. (Persis Mery Hamilton 1995 Hal. 35 -37)

Discus embrionic
Kini terdapat 3 lapisan sel-sel yang melapisi diantara yolk sac dan rongga manion. Ke 2 lapisan ini membentuk discus embrionic, yang merupakan asal dari semua bagian tubuh. Ectoderin (Lapisan luar rongga amnion) akan menjadi kulit, sistem persarapan, dan organ-organ peraba. Mesoderm (lapisan tengah) secara primer akan membentuk musculus cletal, sistem sisculasi, genitourinaria. Entoderm (lapisan dalam) akan menjadi sitem pernapasan dan traktus urinarius seperti juga hal kandung kemih dan bagian dari sistem tubuh lain. Semua sistem tubuh merupakan basil pelipatan (Infolding) kompleks embrionic satu lapisan jaringan pada yang lainnya. (Persis Alery Hamilton 1995 Hal. 35 -37).

Pertumbuhan chorion :
- Chorion mengeluarkan cabang-cabang dari seluruh permukaannya, kedalam desidua sekitarnya untuk menanamkan diri kedalam desidua
- Cabang-cabang yang tumbuh kedalam desidua capsularis coati, karena kurang mendapat makanan.
- Akibatnya chorion menjadi gundul dan disebut chorion leave
- Villi yang tumbuh kedalam desidua basalis tumbuh dengan subur dan kemudian menjadi plasenta (Uri) disebut ‘Choron Frondosum’.

Perubahan endometrium :
Endometrium yang berubah karena pengaruh kehamilan disebut Desi dua. Desidua dibagi dalam tiga lapisan :
1). Stratum compactum yang, sifatnya padat. Telur berada dalam lapisan ini.
2). Stratum spongiosum, yang mengandung banyak kelenjar-kelenjar dan pembuluh darah yang lebar, hingga pada penampang berlubang-lubang menyerupai spons.
3). Stratum basale, yang tidak berubah
Dengan membesarnya telur di dalam desidua, desidua terbagi dalam dua lapisan
1). Desidua basale : desidua yang terdapat antara telur dan dinding rahim.
2). Desidua capsularis : Desidua yang terdapat diantara telur dan cavum uteri
3). Desidua vera ; Desidua yang tidak terbagi oleh sel telur.

Plasenta (Uri)
Adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Fungsi plasenta sebagai tempat pertukaran zat makanan bagi janin diambil dari penghancuran dan absorbsi dari desidua dan kemudian dari darah ibu. Zat yang dibutuhkan oleh janin adalah zat hidrat arang, zat lemak, zat protein, vitamin dan mineral diambil dari darah ibu, juga zat-zat immun ibu dapat masuk kedalam darah anak.

Vaal plasenta :
1). Sebagai tempat pertukaran zat makanan janin, diambil dengan cara penghancuran absorpsi desidua dan juga dari darah ibu sebagai mecanisme pertukaran zat.
a). Pertukaran zat pasif
(1) Filtrasi
(2) Diffusi
(3) Diapedes
b). Transport aktif
(1) Diatur oleh enzim
(2) Pinositase
2). Sebagai penghasil hormon
a). Steroid hormon : Estrogen dan progesteron
b). Human chorionic gonadotropin hormon
c). LH / FSH releasing hormone.
3). Sebagai barrier
4). Anatomi plasenta
a). Bentuk : Bandar
Konsistensinya : kenyal
Berat : 1/5 berat badan anak
Diameter : 15 - 20 cm
b). Bagian maternal : 15 - 20 cotylidon warna merah
c). Bagian faetal : Insersi tali pusat, panjang, tali pusat, lapisan chorion dan lapisan amnion

Ruang amnion
Ruang amnion berisi air ketuban
Liquor amnion:
1). Ruang amnion berisi I liter air ketuban
2). Banyaknya berbeda-beda
- Pada minggu ke 36 sebanyak 1.030 cc
- Pada minggu ke 40 sebanyak 790 cc
- Air ketuban reaksinya alkalis.
- B.D. 1.007 - 1,025, baunya anyir
- Terdiri dari air , mengandung juga sedikit ureum, protein, asam urin, gula, garam malahan enzim, vernix caseosa dan lanugo
- Warnanya putih agak keruh.

Faal air ketuban
1). Melindungi janin dari trauma dan kehilangan panas
2). Memungkinkan kebebasan untuk bergerak, memungkinkan pertumbuhan secara simetris dan perkembangan musculoskeletal
3). Bertindak sebagai sistem ekskresi dan sekresi
4). Sebagai sumber cairan oral bagi janin

Tali Pusat
- Terdapat antara pusat janin dan permukaan foetal plasenta warnanya dari luar putih merupakan tali yang berpilin
- Panjananya ± 55 cm ( 30 — 100 cm ) dan garis tengahnya 1 — 1,5 cm
- Tali pusat diliputi amnion dan serat-serat melekat
- Terdiri dari 2 arteri umbilicalis dan satu vena umbilicalis
- Diliputi oleh zat seperti agar-agar yang disebut sel wharton
- Inseri tali pusat pada plasenta
• Insertio sentralis
• Insertio parasentralis
• Insertio lateralis
• Insertio marginalia
• Insertio velamentosa

b. Tanda-tanda kehamilan
Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian beberapa tanda dan gejala hamil :
1. Tanda dan dugaan hamil
a). Anienorhoe (terlambat datang bulan)
- Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan follikel de graaf dan ovulasi
- Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegle dapat ditentukan perkiraan persalinan
b). Mual (Neusea) dan muntah (Emisis)
- Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan
- Menimbulkan mual dan muntah terutama pada pagi hari yang disebut Morning sicknees
- Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi
- Akibat mual dan muntah napsu makan berkurang
c). Ngidam
- Wanita hamil wring menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut ngidam
d). Singkope (Pingsan)
- Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala (Sentral) menyebebkan ischaemi susunan saraf pusat dan menimbulkan singkope .
- Keadaan ini menghilang selelah umur kehamilan 16 minggu
e). Payudara tegang
- Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara
- Payudara membesar dan tegang
- Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama
f). Sering miksi
- Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung, kemih cepat terasa penuh dan sering miksi
- Pada triwulan ke dua segerah menghilang
g). Konstipasi atau obstipasi
- Pengaruh progesteron dapat menghambat pristaltik usus menyebabkan kesulitan untuk BAB
h). Pigmentasi kulit
- Sekitar pipit cloasma gravidarum , Keluarnya melanopore stimulating hormon hypopisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit.
- Dinding perut terdiri dari : strie lividae, alba dan Linea alba, nigra
- Sekitar payudara, hyperpigmentasi ariola mammae, putting susu makin menonjol, kelenjar mongeneri menonjol, pembulu darah menifes sekitar payudara
i). Epulis
- Hypertropi gusi disebut epulis dapat terjadi bila hamil
j). Varices
- Karena pengaruh estrogen dan progesteron sehingga terjadi penampakan pembuluh darah vena terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
- Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis dan payudara.
- Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan
2. Tanda tidak pasti kehamilan
Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditemukan dengan jalan :
a). Rahim membesar sesuai dengan usia kehamilan
b). Pada pemeriksaan dapat dijumpai
• Tanda hegar
• Tanda chadwicks
• Tanda piscaseck
• Kontraksi Brakston Hicks
• Teraba balotemen
c). Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
• Sebagian kemungkinan positif palsu
3. Tanda pasti kehamilan
Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan dengan jalan
a). Gerakan janin dalam rahim .
• Teraba bagian – bagian janin.
• Terlihat atau teraba gerakan janin
b). D.J.J.
• Didengar dengan steteskop laenec, alat cardiotokografi, alat dopier.
• Dilihat dengan USG
• Pemeriksaan dengan alat canggih yaitu Rongen untuk melihat kerangka janin, ultrasonografi.
( Manuaba DSOG. Hal. 125 – 126 )

C. Pertumbuhan janin dalam kandungan
• Umur janin yang sebenarnya dihitung dari saat fertilisasi atau sekurang¬kurangny darisaat ovulasi
• Dari 0 – 2 minggu setelah fertilisasi disebut ovum
• 3 – 5 Minggu disebut embrio ( Mudiga), Pembentukan alat-alat badan dalam bentuk dasar sudah terjadi.
• > 5 Minggu disebut Foetus atau janin , yang sudah mempunyai bentuk manusia
• Dalam praktek tuanya kehamilan dihitung dari haid yang terakhir. Jadi ada
perbedaan kurang lebih 2 Minggu dengan umur yang ditentukan dari ovulasi.
• Umur kehamilan dihitung dalam bulan masing-masing dari 4 Minggu. Jadi kehamilan 3 bulan sama dengan kehamilan 13 minggu.

Pertumbuhan janin pada akhir tiap bulan (Dari 4 Minggu)
• Akhir 1 Bulan : Badan bayi sangat melengkung, panjangnya 7,5 – 10 mm.
• Kepalanya 1/3 dari seluru yang mudiga. Saluran yang akan menjadi jantung terbentuk dan sudah berdenyut. Dasar-dasar traktus digestivus sudah nampak, permukaan kaki dan tangan berbentuk tonjolan.
• Akhir 2 bulan : Mukanya sudah jelas berbentuk muka manusia, dan sudah mempunyai lengan dan tungkai dengan jari tangan dan kaki. Alat kelamin sudah nampak, walaupun belum dapat ditentukan jenisnya . Panjangnya 2,5 cm.
• Akhir 3 bulan : Panjangnya 7 – 9 cm, sudah ada pusat-pusat pertulangan, kuku sudah ada dan jenis kelaminnya sudah dapat ditentukan. Janin sudah dapat bergerak tapi sedemikian halusnya pergerakan ini hingga belum dapat dirasakan hingga oleh ibu . Ginjal sudah membentuk sedikit air kencing.
• Akhir 4 Bulan : Panjangnya 10 – 17 cm, Beratnya 100 gram, alat kelamin luar sudah dapat ditentukan jenisnya, kulit ditumbuhi rambut halus atau lanugo. Pergerakan anak mungkin sudah dapat dirasakan oleh ibu.
• Akhir 5 Bulan : Panjangnya 18 – 27 cm, Beratnya 300 gram. Bunyi jantung sudah dapat didengar. Kalau lahir sudah dapat berusaha bernapas.
• Akhir 6 Bulan : Panjang 28 – 34 cm, Beratnya 600 gram, kulitnya keriput dan lemak mulai ditimbun dibawah kulit. Kulit tertutup oleh vernix caseosa yang bermaksud untuk melindungi kulit
• Akhir 7 Bulan : Panjangnya 35 – 38 cm, Beratnya ± 1.000 gram, Kalau lahir dapat hidup didunia luar, walaupun kemungkinan untuk hidup terus masih kecil, kalau menangis mengeluarkan suara yang lemah.
• Akhir 8 Bulan : Panjangnya 42,5 Cm, beratnya 1.700 gram. Permukaan kulit masih merah dan keriput seperti kulit orang tua.
• Akhir Bulan 9 : Panjangnya 46 cm, beratnya 2.500 gram. Karena sudah ada lapisan lemak dibawah kulit, Dia sudah berisi.
• Akhir 10 bulan. Janin sudah cukup bulan ( matur a'terme ), panjangnya 50 cm, beratnya 3000 gram. Bayi laki-laki biasanya lebih berat dari bayi wanita. Kulitnya halus dan hampir tidak ada lanugo lagi. Pada kulit masih terdapat vernix caseosa (campuran sel-sel epitel kulit, lanugo dan secret kelenjar lemak). Kepala ditumbuhi rambut. Kuku melebihi ujung jari. Pada laki-laki sudah ada testis dalam skrotum dan pada wanita labia mayor sudah menutupi labia minor.

D. Faktor-faktoryang mempengaruhi tumbuh kembang janin
Terbagi dalam 2 masa yaitu Masa embrio (8 – 12 Minggu) dan Masa foetal (21–40 minggu ) : Kelainan Gen dan kromozoom, Status kesehatan ibu dan kombinasi keduanya, kenyataannya kedua faktor ini saling berkaitan Mis. Usia lanjut pada ibu dapat menyebabkan kelainan kromozoom tertentu ( Sindrom down ), infeksi ibu dapat mempengaruhi diferensiasi embrio sehingga timbul kelainan kongenital, umumnya faktor lingkungan intra uterin dapat berperan dalam menimbulkan kelainan bawaan pada janin.
Didalam uterus dapat terjadi gangguan O2 akibat kelainan plasenta plasenta atau tali pusat karena pengaruh infeksi seperti : sifilis, toxoplasmosis, rubella, kerusakan akibat radiasi, trauma, obat bahan kimia . Dapat juga terjadi karena kekurangan gizi. Defisiensi gizi ibu lebih cenderung mengakibatkan kelainan BB janin (dibuktikan dengan kelahiran BBL), defisiensi kalsium pada gizi ibu dikaitkan dengan kelainan gizi tulang bayi, malnutrisi pada masa kehamilan akan lebih berdampak terhadap struktur dan fungsi otak pada masa kehidupan mendatang.

E. Peredaran dari janin
Pada janin masih terdapat fungsi : 1). Foramen ovale, 2) Ductus arteriosus botalli, 3) Arteria umbilicalis lateralis dan duktus venosus aranti.
Mula-mula darah yang kaya oxigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta, melalui vena umbilikasis, masuk kedalam tubuh janin. Sebagian besar darah tersebut melalui ductus venosus aranti akan mengalir ke vena cava infrior pula. Didalam strum dextra sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologis ke atrium sinistra, melalui voramen ovale yang terletak diantara atrium dextra dan atrium sinistra selanjutnya darah ini mengalir keatrium kiri , kemudian dipompakan ke ke oarta. Hanya sebagian kecil darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama darah yang berasal dari vena cava superior. Karena mendapat tekanan dari paru-paru yang belum berkembang, sebagian besar daah dari entrikel kanan ini yang seyogyanya mengalir melalui arteri pulmonalis ke paru¬paru , akan mengalir melalui duktus botalli ke aorta. Sebagian kecil akan menuju ke paru-paru , dan selanjutnya ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis, darah dari oarta akan mengalir ke seluruh tubuh untuk memberi nutrisi dan oksigenasi pada sel-sel tubuh. Darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa ¬pembakaran dan sebagainya akan dialirkan ke plasenta melalui 2 arteri umbilikalis, seterusnya akan diteruskan ke peredaran darah di kotiledon dan jonjot¬ot lalu kembali melalui vena umbilikalis ke janin. Ketika janin di lahirkan, segera bayi mengisap udara dan menangis kuat, dengan demikian paru-paru akan berkembang, tekanan dalam paru mengecil dan seolah-olah darah terisap kedalam paru-paru. Dengan demikian ductus botalli tidak berfungsi lagi. Demikian pula karena tekanan dalam atrium kiri meningkat, voramen ovate akan tertutup, sehingga foramen tersebut tidak berfungsi lagi.
Akibat dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus venous Aii akan mengalami obiterasi, kebutuhan oksigen dipenuhi oleh udara yang di isap ke paru-paru dan kebutuhan nutrisi dipenuhi dari makanan yang dicerna dengan sistem pencernaan sendiri. Dewasa ini dapat dipantau peredaran darah janin dan denyutan-denyutan ditali pusat.

KEHAMILAN SEBAGAI SUATU KRISIS
Menurut AQUILERA dan MESSICK (1986) tingkat keberhasilan menangani krisis tergantung pada :
- Kemampuan menerima secara real
- Tingkat fungsi individu sebelum krisis
- Keberhasilan / kegagalan yang pernah dialami
- Sumber-sumber yang, ada pada individu
- Kemampuan menggunakan sumber

KARAKTERISTIK KRISIS:
- Menimbulkan rasa tidak nyaman dan ansietas
- Menimbulkan motivasi mencari keseimbangan
- Jika tidak dapat diatasi  pemerosotan status individu dan kemunduranpsikologik
- Berhasil diatasi  Perkembangan psikologic  maturasi

KRISIS = - Maturasi ; kematangan
- Situasi
Adanya perbedaan pengalaman secara kualitatif antara stressor  Individu  krisis

A. ADAPTASI IBU
Kehamilan merupakan perubahan pandangan dalam berbagai hal tubuh,
perasaan, hubungan, masa depan dsb.
Untuk itu perlu adaptasi, sehingga dapat menjalankan tugas-tugas perkembangan :
1. menerima kehamilan
2. Menjalin hubungan dengan foetus
3. Melakukan penyesuaian terhadap perubahan
4. Melakukan penyesuaian hubungan dengan pasangan
5. Mempersiapkan diri untuk kelahiran dan awal menjadi orang tua

MENERIMA KEHAMILAN
Respon ibu bisa berupa ; shock, gembira / senang, marah serta kombinasi beberapa perasaan

Cara mengatasinya :
- Arahkan kerealitas (hal yang nyata)
- Fakta bahwa tubuhnya akan menjadi tempat untuk kehidupan lain

Sifat yang biasa terjadi:
- Egosentris / self center
- Berkonsentrasi pada dirinya, foetus belum diakui bagian dirinya
Untuk itu perlu support dari orang yang berarti

MEMBANGUN HUBUNGAN DENGAN FOETUS
Bagian yang terpisah dan merugikan, sehingga perlu proses inkorporasi  (penyatuan)  Foetus bagian terpisah dari dirinya dan bernilai sangat penting


- Mengontrol fisiologi dan emosi
- Menyadari kehamilan-memberi perhatian khusus
- Menggunakan pakaian hamil
- Memberitahu kehamilannya pada orang lain


Sensasi bagian dari diri tapi terpisah, Berfikir dan berfantasi, mimpi tentang bernilai, bergantung. Bayi berbicara dengan foetus.


PENYESUAIAN TERHADAP PERUBAHAN DALAM DIRI
- Pikiran : Ukuran dan mobilitas  “ Body image”
- Emosi ; labil

" Body image " harus di antisipasi.
 Ansietas meninggi : I
- Takut dan khawatir melahirkan
- Takut berubahnya hubungan dengan suami
 Ansietas meningkat karena merupakan transisi peran menjadi

Sering tak disadari muncul dalam fantasi dan mimpi

B. ADAPTASI AYAH TERHADAP KEHAMILAN.
- Ayah percaya dan merasa tentang ibu ideal, ayah ideal dan harapan kebudayaan mendekati prilaku selama hamil dan mempengaruhi respon kebutuhan keluarga
- Ayah menggunakan prilaku mengasuh dan ada yang merasa kesepian dan menjauhkan diri dari wanita, fisik dan emosional terpikat pada bayi yang belum lahir.
- Tertarik untuk bekerja
- Pria membuktikan kejantanannya
- Laki-laki berespon emosional menjadi bapak, perhatian dan emosional berubah selama istri hamil.

C. ADAPTASI SAUDARA TERHADAP KEHAMILAN
- Sangat bervariasi tergantung dari tingkat perkembangan anak
- Dipengaruhi penampilan ibu, prilaku orang tua dan lingkungan rumah
- Anak 2 - 4 tahun, berespon terhadap perubahan tubuh ibunya dan perubahan suasana orang-orang dirumah
- usia < 2 tahun, tidak mengerti, tetapi berespon terhadap perubahan suasana
- usia 4 – 5 tahun ; Senang mendengar denyut jantung janin dan bertanya
- Anak usia sekolah; Tertarik bagaimana dan mengapa terjadi kehamilan dan persalinan, partisipasi dalam menyiapkan.
- Anak dewasa mudah ; Merasa tidak " comport “ (Nyaman ), wanita tidak memilih hadir dalam persalinan, Pria tertarik akan persalinan.

D. ADAPTASl KAKEK – NENEK
Setiap kehamilan berpengaruh pada hubungan seluruh anggota keluarga, Pada kenyataannya pada kehamilan pertama merupakan bukti yang tidak dapat disangkal bahwa seorang cukup tua untuk mempunyai anak yang akan melahirkan cucunya.
- Seorang calon ibu memberitahukan soal kehamilannya pada ibunya, tapi calon nenek kadang belum siap untuk menjadi nenek.
- Calon nenek mungkin membicarakan kehamilannya dahulu yang kurang menyenangkan dan calon kakek membicarakan biaya total untuk melahirkan himpir semua kakek-nenek sangat merasa gembira menanti kehadiran bayi baru
- Mereka kembali mengingat saat-saat adanya senyum pertama, kata-kata pertama dan langkah pertama yang dapat digunakan sebagai pengalaman untuk menerima bayi sebagai anggota keluarganya
- Kehadiran orang tua dapat memperkuat sistem keluarga dengan memperluas dukungan dan asuhan

IMPLIKASI TERHADAP ASUHAN KEPERAWATAN
Peran perawat banyak dalam asuhan keperawatan, aspek psikososial menjadi ; Guru, model peran, onselor dan nara sumber.

PENGKAJIAN
1. Status perkembangan emosi
2. Status kehamilan resiko / tidak resiko)
3. Respon ibu dan respon suami terhadap kehamilan
4. Status hubungan dengan pasangan dan status support sistem yang lain
5. Situasi tempat tinggal dan status keuangan

KESULITAN BERADAPTASI
- Adanya pengalaman terdahulu yang negatif pada masa childbearing
- Adanya komplik dalam support sistem
- Tidak adekuatnya persiapan
- Adanya masalah kesehatan – respon negatif

DIAGNOSA KEPERAWATAN:
1. Takut melahirkan sehubungan dengan tidak adanya pengalaman sebelumnya dan kurangnya pengetahuan tentang proses persalinan
2. Gangguan dalam proses kelahiran sehubungan dengan keadaan sakit ibu selama kehamilan
3. Ansietas sehubungan dengan kehamilan
4. Gangguan konsep diri sehubungan dengan adanya perubahan dalam gambaran diri
5. Kurang pengetahuan tentang perubahan psikosexual dari kehamilan sehubungan kurang dengan proses menjadi ayah

PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Hasil : Seluruh anggota keluarga mengadakan penyesuaian yang sehat terhadap kebutuhan kehamilan
- Mengajarkan perawatan diri yang efectif melalui penyuluhan kesehatan
- Mengurangi stress dan potensial krisis :
• Mendorong prilaku koping, yang positif
• Memberikan support
• Memanipulasi stressor lingkungan
• Memberi antisipasi

EVALUASI
Kualitas intervensi psikososial lebih sulit diukur, tidak dapat dilihat dengan Ungkapan ibu : Amin, > percaya diri, kekuatan menyelesaikan komplik.

IV. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEHAMILAN TRIMESTER I, II & III.

PENDAHULUAN
Masa prenatal adalah waktu untuk mempersiapkan fisik dan psikologis untuk melahirkan dan menjadi orang tua. Menjadi orang tua menunjukkan suatu kematangan krisis dalam hidup kita. Masa prenatal memberikan kesempatan unik pada perawat dan anggota yang lain diri tim perawatan kesehatan yang mempengaruhi atau keluarga dan bimbingan.
Kunjungan prenatal secara reguler, idealnya dimulai segera setelah priode menstruasinya berhenti, kesempatan yang luang untuk menjamin kesehatan yang diharapkan ibu dan bayinya untuk mengikuti pertumbuhan dan perkembangan foetus dan mengidentifikasi abnormalitas yang merintangi persalinan normal.

A. ASUHAN KEPERAWATAN IBU TRIMESTER I
Diagnosa kehamilan diklasifikasikan kedalam 3 tanda kehamilan
1. Anocrapan (Duggan)
2. Kemungkinan (Tidak, pasti )
3. Pasti
Ketiga tanda tersebut telah dibahas pada BAB II

Menentukan tafsiran persalinan
Setelah menentukan diagnosa kehamilan pada seorang wanita dan pertanyaan pertama yang sering diajukan adalah kapan ia melahirkan, sehingga kita perlu menafsirkan kapan persalinan berlangsung, dengan demikian seorang calon ibu tersebut semakin merasa senang, dan dapat meningkatkan perasaan positif pada kehamilan dan persalinannya.
Salahs satu cara penentuan tafsiran persalinan adalah menurut NAGELE, peraturan Nagele sbb : - Hari ditambah 7, bulan dikurang 3 dan tahun ditambah 1.(HPHT. Bln 4 s/d Bln. 12)
- Hari ditambah 7, bulan ditambah 9. ( untuk HPHT Bln. I s/d Bln. 3)

Contonya :
Jika hari pertama menstruasi terakhir tanggal 10 Juli 2003 maka tanggal perkiraan persalianannya adalah tanggal 17 April 2004.
Untuk siklus yang lebih pendek atau panjang dari 28 hari, dikurangi atau ditambah 7 hari setelah tanggal tafsiran persalinan tersebut

Proses perawatan
T u j u a n :
1. Menentukan DX kehamilan dan kunjungan ulang.
2. Monitor secara cermat dan akurat tentang, kemajuan kehamilan
3. Penyuluhan ibu dan keluarga untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahtraan selama kehamilan
4. Membantu menurunkan keluhan ringan dalam kehamilan
5. Identifikasi komplikasi ( Potensial dan aktual )


Menurunkan
Angka kematian ibu dan anak

Tahap pelaksanaannya
1. Melakukan diagnosa : Respon fisik / emosi, penerimaan terhadap kehamilan apakah kehamilan tersebut dilanjutkan atau tidak.
2. Berdasarkan data kita dapat menentukan :
- Pengobatan
- Tindakan
- Teaching
- Periksa tiling
Hal tersebut diatas sangat penting agar ibu merasa diterima dan merasa bahwa adalah penting

Cheelist trimester I
1. DX dan tanggal perkiraan persalinan
2. Jadwal kunjungan
3. Konseling untuk self care
4. Rencana kelahiran
5. Adaptasi ketidaknyaman :
- Perubahan payudara
- Neusea dan vomiting
- Hidung sesak dan epistaksis
- Leucorea
- Fatifque
- Respon psikososial dan dinamika keluarga
- Latihan dan istirahat
- Relaksasi
- Nutrisi ( < pemenuhan makanan)
- Seksualitas
- Variasi cultural
Sumber :
- Pendidikan
- Evaluasi dental
- Pelayanan medis
- Pelayanan sosial
- Ruang emergensi
- Diagnostik test
- Spesifik
- Lain-lain.

Pengkajian
Dimulai pada kunjungan pertama, sebaiknya dilakukan pada usia 6— 12 minggu

Tehnik pengkajian dapat meliputi :
- Interview
- Pemeriksaan Fisik
- Laboratorium test

1. Interview
- Menciptakan hubungan terapeutik antara perawat dan klien
- Perencanaan disesuaikan dengan kerangka acuan
- Tujuan komunikasi pada topik tertentu

Untuk mengumpulan data
lnterprestasi pasien terhadap status kesehatan secara subyektif dan perawat mengobservasinya secara obyektif.

- Selama interview perawat menilai / melihat : Perasaan, poster, bahasa tubuh, warna kulit dan tanda-tanda emosional
Memberikan informasi mengenai status biopsikososial secara universal

- Alasan meminta perawatan : Neusea, vomting, konstipasik, hypersalivasi, sering b.a.k dll.
- Keadaan psikososial : Konsep diri, Kognitif, peran, mekanisme koping
- Riwayat niedik ( kesehatan yang lalu )
- Keadaan keluarga saat ini
- Riwayat sosial dan ekperimental
- Rencana persalinan

2. Pemeriksaan f i s i k
Pemeriksaan fisik dimulai dengan pengkajian tanda -tanda vital (Tekanan darah) pengkajian tanda biasanya akan menurun pada kehamilan 8 - 12 minggu, Jadi meningkat 8-10 x permenit, pernapasan lebih dalam) , tinggi dan berat badan, kandung kemih harus dikosongkan, tapi specimen urine harus diambil terlebih dahulu.
Tiap pemeriksaan mengembangkan cara kerja rutin yaitu dari kepala sampai kaki yang terdiri dari :
- Kepala : Rambut
- Mata : Conyuntiva, sklera
- Hidung : Septum , polip, epistaksis.
- Gigi/ Gusi : Copot, caries / ada tidaknya hyperpigmentasi oedema
- Leher : Glandula thyroid
- Warna kulit : Sehubungan dengan anemia, Hyperpicmentasi
- Payudara : Hyperpigmentasi pada ariola dan apapila manunae. hypertropi tubercel montgenery, srie, Pembesaran . keadaan putting, benjolan (carsinoma)
- Jantung : Adakah bunyi gallops, mar-mar.
- Paru-paru : Adakah bunyi tambalian ( ronchi, wezing )
- Abdomen : Inspeksi : warna kulit, rash, lesi, strie, dilatasi versa
Palpasi : pembesaran uterus, adanya benjolan yang abnormal, adanya hernia.
Auscultasi suara rongga perut
- Genitalia : Hygiene, varices, secret yang keluar dan baunya.
- Kaki / tangan : Edema, bentuk, ukuran, Varices
- Pelvik : Bagian external (klitoris, labia, perineum, meatus tirinarlus,skene orifisium vagina, kelenjar bartolini)
Bagian internal ( liana vagina , cervix), tanda cliedwik, tanda hegar, tanda phiscacek

3. L a b o r a t o r i u m t e s t :
- Pemerksaan urine : Deteksi HCG, , glucosa, protein, aceton. cultur.
- Pemeriksaan darah : Golongan darah, VDRL, hematocrit, Hb. Skrening anti body.
- Pap smear : Trimchomonas vaginalis, kandida albicans.
- USG

PRIORITAS ASUHAN KEPERAWATAN
1. Support klien untuk berprilaku sehat  Meningkatkan status kesehatan
2. Deteksi adanya faktor resiko
3. Cegah terjadinya komplikasi
4. Bantu pasangan agar berprilaku positif terhadap kehamilan dan menjadi orang tua

DIAGONOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul dari analisis terhadap pengkajian :
1. Anxietas sehubungan dengan :
- Keprihatinan pada dirinya sendiri
- Perubahan fisiknya dengan kehamilan
- Perasaan (atau yang lain) mengenai kehamilan
2. Nyeri sehubungan dengan
- Ketidak nyamanan segera terhadap kehamilan
3. Perubahan nutrisi sehubungan dengan :
- Morning sicknes
- Kurang dari kebutuhan tubuh
4. Potensial infeksi pada traktus urinaritis berhubungan dengan
- Perubahan hormon
- Tekanan uterus terhadap vesika urinaria
5. Potensial komplikasi kehamilan berhubungan dengan abortus, KET, molahidatidosa.
6. Gangguan cardiac out put (kompensasi maksimal) berhubungan dengan
- Peningkatan plasma 30 – 50  C.O. meningkat melalui hypertrophi ventrikel
- Progesti dan relaksasi menurunkan resistensi C.O. dengan relaksasi otot-otot pada peredaran darah

TUJUAN SEHUBUNGAN DENGAN PERAWATAN FISIK
1. Kehamilan klien di diagnosa dan tanggal perkiraan persalinan ditentukan
2. Klien memiliki pengetahuan tentang adaptasi tubuh maternal terhadap perkembangan foetus.
3. Klien akan memiliki pengetahuan mengenai perawatan sendiri untuk kebutuhan nutrisi, kebutuhan seksual, aktivitas kebutuhan sehari-hari dan ketidak nyamanan kehamilan.
4. Faktor-faktor resiko klien diidentifikasi, untuk merujuk, untuk evaluasi selanjutnya atau terapi permulaan yang tepat jika ditunjukkan
5. Klien berjaga-jaga terhadap gejala yang menunjukkan penyimpangan dari kemajuan normal dan protokol untuk kemajuan normal dan untuk laporan mereka
6. Normotensif tekanan darah.

TUJUAN SEHUBUNGAN DENGAN PERAWATAN PSYKOSOSIAL
1. lnformasi keperluan / kesiapan klien untuk belajar di identifikasi
2. Klien dan keluarganya menjadi aktif berpartisipasi dalam perawatan ibu trimester pertanian.
3. Klien mulai mengembangkan rencana kehamilan
4. Klien mengembangkan hubungan saling percaya dengan pemberi perawatan.

INTERVENSI KEPERAWATAN
Untuk DX I
1. Kaji tingkat anxietas
2. Bantu klien untuk mengumpulkan informasi, mencari tindakan alternatif Buat keputusan sebagai tindakan pilihan
3. Beri dukungan emosional yang pleksible
Untuk DX II
1. Kaji tkt. ketidak nyamanan
2. Sarankan klien untuk melakukan tehnik relaksasi
3. Beri informasi fisiologi, pencegahan dan perawatan diri dari ketidak nyamanan.
Untuk DX III
1. Kaji keadekuatan nutrisi sebelum hamil. Catat kondisi kulit, kuku, rambut.
2. Kaji tkt. pengetahuan tentang pengetahuan klien tentang nutrisi ibu hamil
3. Berikan informasi tentang diet ibu hamil
4. Gali adanya tabu / pantangan makan
5. Timbang berat badan klien ; beri informasi tentang peningkatan berat badan berikan vitamin dan Fe
Untuk DX IV
1. Beri informasi tentang tanda dan gejala utama dan pentingnya segera melaporkan / jangan minum obat sendiri
2. Mencuci tangan sebelum memegang, genitalia
3. Ajarkan cara mencuci perihal  dari depan kebelakang dan menjaga kebersihan genitalia
4. Anjurkan klien untuk minum 6 - 8 gelas / hari
5. Anjurkan klien untuk melakukan " KEGEL EXERCISE
6. Periksa urine rutin
7. Jika aktual berikan antibiotic sesuai dengan program
Untuk DX V
1. Anjurkan klien untuk mengobservasi dan melaporkan adanya perdarahan pervagina dan atau nyeri abdomen secara akut.
2. Berikan Fe untuk mencegah anemia

Untuk DX VI
1. Ukur tekanan darah dan nadi
2. Laporkan jika sistol > 30 mmHg dan diastol > 15 mmHg
3. Auscultasi bunyi jantung : Mur - mur
4. Palpasi odema
5. periksa adanya varises pada vulva dan vagina

KETIDAK NYAMANAN SID ADAPTASI MATERNAL TERHADAP
KEHAMILAN


Ketidak nyamanan Fisiologi Pengajaran untuk perawatan sendiri
perubahan payudara,
sensasi baru, nyeri,
perasaan geli.






Urgensi dan frekwensi kencing.





Kurangi energi, kelelahan (awal kehamilan biasanya)







Neusea dan vomiting,
morning sicness terjadi 50
% - 70 % pada wanita hamil dimulai antara I dan II terlambat dan berakhir ± Bulan tidak mendapat haid, terjadi selama siang hari.

















Hypersalivasi dapat adi mulai 2-3 minggu setelah kehamilan.



Gingivivitis dan evulis (hperemia, hypertropi, darahan, kelunakan) ; keadaan akan menghilang secara spontan 1-2 bulan setelah melahirkan.

Hidung tersumbat dan epistacsis



Leucorea, sering ditemukan pda seluruh kehamilan.






Dinamika psikososial, perasaan goyang, perasaan kacau.


Hypertropin jaringan glandula mammae dan penambahan vascularisasi, pigmentasi dan ukuran serta penonjolan puting susu dan alviola yang
disebabkan oleh stimulasi
hormon.

Vascula engogement dan
Perubahan fungsi kandung kencing yang disebabkan oleh hormon, berkurangnya kapasitas kandung kencing oleh pembesaran uterus.

Mungkin disebabkan oleh peningkatan kadar estro-gen, progesteron dan hC6 atau peningkatan BBT ; respon fisiologis dari kehamilan dan ini memerlukan adaptasi fisik / psikologis.

Mungkin diakibatkan oleh perubahan hormon, ke mungkinan hC6, psikologis, refleks kebaha-giaan, sub histeri atau penolakan terhadap kehamilan.

















Kelihatannya tidak memiliki dasar fisiologis. (Van Dither) mungkin ber hubungan dengan
perasaan neusea.

Peningkatan vascularisasi dan proliferasi terhadap jaringan conektif dari stimulan estrogen.



Hyperemia membran mucosa s/d kadar estrogen yang tinggi


Stimulan servix secara hormonal, menjadi hyper tropi dan hyperaktif, pro duksi intilus dalam jumlah
Yang berlebilian




Adaptasi hormonal dan membolik, perasaan mengenai peran wanita, seksualitas, waktu kehamilan dan jarak perubahan dalam situ keltidtipan dan gaya hidup.

Menyangga BH ibu
dengan bantalan untuk menahan pengluaran yang
mungkin terjadi pada malam hari, mencuci dengan air hangat dan dilap kering.


Kegel exercise, batasi
intake cairan sebelum
tidur, menenangkan hati,
memakai softex, rujuk ke
dokter, untuk nyeri atau
sensasi panas.

Menenangkan diri, istirahat sesuai keperluan, keseim bangan diet untuk mence-gah anemia.





Menghindari perut kosong
atau berlebihan, mempertahankan sikap yang baik, memberikan ruangan kosong dalam
perut, hentikan atau kurangi merokok, makan carbohidrat kering dengan penuh kesadaran, tetap ditempat tidur hingga perasaan enak, atau alternatif carbohidrat kering satu waktu, dengan cairan seperti thea hangat, susu dan bebas kopi, jam selanjutnya makan sedikit
sedikit 5-6 x sehari, hindari ayam, bau-bauan, berbumbu, berlemak atau makanan yg. Mengandung gas, konsul kedokter jika vomiting terus menenang-kan hati kembali

Gunakan gula-gula yang keras, mengunya-ngunya permen karet



Keseimbangan diet yang adekuat dan buah-buahan Yang segar, sayur-sayuran, sikat halus dan hygene gigi yang baik, hindari infeksi.


Hindari trauma, cegah penggunaan semprot hidung, penatiapan udara dingin.

Tidak bisa dicegah, jangan
menyemprot hygene,
pergunakan pembalut wanita, menenangkan hati, rujuk kedokter bila diikuti oleh pruritis, bau busuk , atau perubahan jenis atau warna

Pengobatan yang sama dengan pencegahan, kedua partner perlu di tenangkan hatinya dan di support, support yang lain perlu yang dapat menjamin wanita mengenai alitivitasnya, dll,
memperbaiki komunikasi dengan partnernya, keluarga, dan yang lain, rujuk ke sosial workel, jika
perlu, atau pelayanan
suppertive (Pinansial
asistensi, macam-macam makanan)


B. ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL TRIMESTER II

Trisemester II
- trisemester II kehamilan dimulai minggu ke 14 sampai minggu ke 26 kehamilan
- Pertumbuhan dan perkembangan janin
• Secara umum sistem tubuh sudah berfungsi.
• Minggu ke 16, kepala besarnya sepertiga panjang janin
• Muskuloskeletal  dan pergerakan (Mg. Ke 16)
• Lanugo positif, kuku.
• Pencernaan ; berfungsi bulan ke 4, Menelan amnion Berta produksi meconitim.
• Minggu ke 20 ; Deposit lemak subcutan, gerakan janin meningkat.
• Otak Maksimal pada bulan ke 5
• Alveoli paru ; Bulan ke 6  Pergerakan otot pernapasan.
• Refleks berkedip.

Adaptasi Fisiologik
1. Sistem reproduksi
a. Uterus
- Uterus membesar  Hypertropi sel-sel otot
- Dinding uterus tipis
- Fetus dapat dipalpasi. Bentuk  Oval
- Kontraksi Brakston Hicks wring.
b. Servix
- Servix terus memanjang
- Lebih lembut  prostaglandin dan estrogen
- Kelenjarnya proliferasi
- Lebih merah  hypertropi
- Secret banyak
c. Vagina
- Sel otot hypertropi - Leuchorea
- A] ticosa tebal - PH asam (3,6 - 6,0)
d. Tuba falopii
- Tidak mengalami perubahan
e. Ovarium
- Ukurannya menyusut - Degenerasi corpus luteun
f. Mammae
- Duktus dan alveoli hyprtropi
- Ariola dan puting membesar dan lebih hitam
- Mulai secresi colostrum
2. Sistem cardiovasculer :
- Peningkatan volume darah secara cepat (Sel darah merah dan plasma)
- Hemodilusi
- Perubahan posisi jantung  lebih tinggi dan kekiri
- Cardiac out put meningkat - Denyut jantunp, meningkat
- Strok volume meningkat
- Hypotensi  Resistensi ferifer menurun
3. Sistem urinary :
- Ukuran meningkat. - Meningkatnya ukuran ginjal
- Oedema fisiologi pada kandung kemih
- Infeksi traktus urinary
- Glomerolu filtrasi rate meningkat
- Infeksi traktus urinaria
4. Sistem muskuloskeletal :
- Persendian sacroiliaca, sacrokoksigea dan pubig relaksasi
- Pusat gravitasi berubah - Lardosis fisiologi
- Poster tubuh berubah - Penekanan pada ligamen dan pelvic
5. Sistem integumen
- Kulit ;
• Pigmentasi pada ariola, papila, vulva, perineum
• Line nigra
• Klosma akibat hormon estrogen, progesteron, MSH..
• Eritema palmar * Spider
- Rambut;
• Lebih halus
- Kuku ;
• Lebih halus dan Lebih cepat tumbuh
6. Sistem gastrointestinal :
- Mulut dan gusi
• Terus hyperemia
• Sensitif terhadap zat-zat iritan
• Plak gigi
- Esopagus dan lambung
• Terdorong keatas
• Sudut esopagus menyebabkan lambung berubah
• Penekanan pada lambung menyebabkan kapasitas lambung menurun
• Pompa gastrik kurang efectif  Refluks
• Heat Burn " asam lambung menurun
- Liver
• Ukuran dan struktur tidak berubah
• Funosi berubah yaitu meningkatkan albumin posphatase dan menurunkan globulin.
- Blader
• Kapasitas meningkat
• Pengosongan lambat
- Pankreas : Sel beta hipertropi, hiperplasia, hypersecresi.
7. Sistem endokrin
- Pituitary : Supresi LH dan FSH  E dan P meningkat, prolactin meningkat.
- Thyroid : Vascularisasi meningkat, T3 dan T4 meningkat, hyperplasia, BMR meningkat
- Parathyroid : Membesar karena hormon meningkat
- Adrenal : AD", Cortisol, Aldosteron meningkat.
- Plasenta : Fungsinya utuh dan kompleks

PERUBAHAN PSIKOLOGIK SELAMA TRIMESTER II
IBU :
• Sangat gembira
• Perhatian terhadap foetus tinggi
• Ambivalen menurun
• Kondisi tidak nyaman menurun / hilang
• Mulai bekerja kembali

1. Penerimaan kehamilan :
• Adanya sensasi pergerakan janin  memperkuat penerimaan
• rejeksi bukan pada bayi, tetapi pada status kehamilan
• Ambivalen menurun  Penerimaan kehamilan
2. Peran yang dicapai
• reflikasi dilanjutkan
• Aktivitas diinternalisasi pada personaliti ibu
3. Fantasi
• Berfantasi ; Sex bayi, pakaian dsb
• Mimpi hal-hal yang menggembirakan
• Membantu :
- Memantapkan peran dan meningkatkan ikatan
- Amemberi petunjuk adanya perhatian ibu terhadap kehamilan
4. Hubungan dengan ibu
• lbu merupakan peran model utama terdiri dari 5 komponen
a). Keberadaan  emosional support
b). Reaksi nenek  menerima
c). penghargaan terhadap otonomi
d). Empati
e). Keinginan nenek
5. Hubungan dengan janin
• Sadar akan adanya pergerakan
• Memulai prilaku kontak
• Gerak janin diartikan sebagai bentuk komunikasi
6. Body image
• Perubahan tampak jelas
• Bayi dianggap bagian diri diri
• Sesudah bergerak bayi  bagian diri yang terpisah
• Stabil  meneliti perubahan terhadap fisik lain
7. Waktu dan jarak
• Persepsi waktu dan jarak pada fase ini dipengaruhi pergerakan janin.

AYAH :
1. Proses psikologis :
• Trimester I ; a). Kesiapan. b). Konsepsi c). Akhir trimester I
• Trimester II ; a). Mid pregnancy b). menjadi Ayah c). Akhir kehamilan
 Ayahnya sebagai model
2. Fantasi
• Terkait dengan tahapan psikologik
3. Couvade sindrom
• Ekspresi dramatis tentang keterlibatan Ayah dalam kehamilan
• Sakit perut dan begat badan meningkat

KELUARGA :
• " Happy time "
• Perhatiannya tinggi terhadap status kesehatan
• Sumber stres keluarga = Perubahan – perubahan kehidupan, gangguan body image, ketakutan ekonomi dsb

SIBLING :
• Menyadari adanya kehamilan
• Kegiatan dengan ibu berubah
• Respon tergantung pada ; perkembangan psikososial dan kognitif, pemisahan.

PENGKAJIAN KEPERAWATAN PADA TRIMESTER II
Fokus pengkajian :
Dasar
• Monitoring foetal
• Adaptasi maternal
• Identifikasi dan intervensi klien resiko tinggi
Fokus :
• Adaptasi ibu
• Perkembangan faktor resiko baru
• damnpak faktor resiko pada keluarga ejahtraan janin
• kebutuhan
• status psikososial dan adaptasinya sumber-sumber yang sesuai

1. Memperbaharui riwayat keperawatan :
• Melanjutkan dan menambah sesuai perkembangan
2. Pengkajian fisik :
• Integumen ; Hyperpigmentasi
• Cardiovasculer ; DJJ tinggi = 10 - 15 x /’, TD. Turun, sakit kepala, tachicardi, udem.
• Respirasi ; Dipnea  16 – 24 x /’
• Hematologi Hb < 12 gr %.
• Gastroinestinal ; Konstipasi, Hemoroid, Pyrosis .
• Musculoskeletal ; Nyeri pinggang bawah sacrum.
• Urinari ; Nocturia, glicisuria, protein urea
• Reproduksi ; Pembesaran uterus, nyeri sekitar ligament, kontraksi Braxton Hicks, leucorea vagina, mammae membesar, colostrum +
• Faktor resiko :
- Faktor sosioekonomi
- Faktor status kesehatan ibu
- Faktor status obstetric saat ini
- Pola hidup
- Faktor psikososial.
3. Pengkajian psikososial
• Faktor psikologis ;
- Status umum emosi
- Tingkat strees
- Riwayat lalu tentang masalah emosi
• Faktor sosioekonomi, kultur dan lingkungan
- Keluarga : Integritas, struktur, F. sosial
- Budaya komuniti dan keluarga
- Status ekonomi
- Availability dan adekuatnya perumahan dan makanan
- Pengetahuan tentang kekuatan sumber
- Pola hidup
- Pekerjaan / job
- kepercayaan kultur dan prakteknya  reproduksi
• Adaptasi terhadap kehamilan
- Perasaan saat ini
- Tingkat kecemasan
- Faktor seksual
- Persepsi terhadap kehamilan
- Persepsi terhadap perubahan tubuh dan body image
• Pola koping
- Kemampuan Idien menangani stres full
- Metode koping yang efectif
• Support sistem
- Suami, Orang tua, Saudara.
- Keberadaan keluarga
- Jarak kehidupan klien den-an support sistem
4. Pengkajian iian kondisi janin
• Resiko rendah :
- Fisik janin, tinggi fundus, denyut jantung janin, aktifitas janin (pergerakan)
• Resiko tinggi :
- USG, skrening amniosintesis serum, Foetuscopy, aniniosintesis dll.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Fisiologi
Berorientasi pada masalah
• Potensial konstipasi S/D perubahan trimester II pada sistem gastrointestinal
• Potensial gangguan perfusi jaringan S/D menurunnya absorpsi Fe selama trimester II
Berorientasi pada kekuatan :
• Assel pada kesehatan ibu dan foetus S/D fisiologis pada trimester If
• Pertumbuhan dan perkembangan foetus cukup progresif dan normal S/D positifnya prilaku lbu dalam meningkatkan kesehatan pada trimester II
2. Psikososial
Berorientasi pada masalah :
• Potensial gangguan penampilan peran ibu S/D kurangnya model peran pada orang tua (Nenek)
• Potensial komplik peran S/D komplik karier dan perlunya bekerja untuk menambah penghasilan
Berorientasi pada kekuatan :
• Koping positif / efectif dari keluarga S/D adekuatnya support dari orang¬-orang terdekat dan komplik peran kecil
• Mulai dijalinnya hubungan ibu - janin S/D positifnya persepsi dari pergerakan janin
3. Kultur
Berorientasi pada kekuatan ;
• Positifnya konsep diri suami S/D adanya persepsi yang sesuai antara ibu dan prilaku peran Ayah
Berorientasi pada masalah
• Gangguan pada proses keluarga B/D perbedaan kultur dalam persepsi peran selama kehamilan dan parenting.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
• Prinsip
- Partner ship
- lanjutan dari trimester I
- Promotif, prefentif.

• Tujuan
- Lanjutkan asuhan
- Melanjutkan persiapan klien
- Melanjutkan pengkajian dan memperbaharui data dari pengembangan diagnosa
- Memperbaharui dan melanjutkan strategi dalam rencana asuhan keperawatan

• Gangguan pada trisemester II  rasa nyaman. Berpokus pada :
- Heat burn
- Konstipasi
- Haemorid
- Pusing
- Nyeri sekitar ligament

HEAT BURN :  Gangguan posisi geser
Relakssasi spinter cardia
Progesteron Meningkat  menurunnya motilitas otot

Makan kecil, sering, hindari makanan merangsang. Makan 3 jam sebelum tidur, pengaturan poster. Antasid.

KONSTIPASI :  Menurunya gerak usus.
Perubahan letak dan tekanan usus
Meningkatnya absorpsi air

Kualitas pemenuhan gizi : Air, Mobilisasi, Kontraksi.
HAEMOROID :  Meningkatkan tekanan pada vena
Progesteron
Konstipasi  Penekanan
Iritasi  Perdarahan
Berkurangnya konstipasi, pelunakan faeses
PUSING/PINGSANG :  Postural hypotensi

Vena cava tertekan.
Darah vena berkumpul di ferifer

Pergerakan Hindari perubahan posisi yang tiba-tiba. Baring
Miring.


C. ASUHAN KEPERANVATAN IBU HAMIL TRIMESTER III
TRIMESTER III:
Dimulai dari Minggu ke 27 sampai dengan kahamilan berakhir
Full term 38 sampai 42 Minggu
adaptasi fisiolot ibu semakin kompleks

ADAPTASI FISIOLOGI
1. Sistem reproduksi
a. Uterus
- Bertambah besar - Dinding Menipis
- Distensi miometrium - Kontraksi Brakston Hicks
b. Serviks ; - Effacemen - Mengeluarkan mucus
c. Vagina ; - relaks - Pertumbuhan lactobacillus
- Hyperemia - Leucorea meningkat
d. Tuba fallopii ; - Tidak berubah
e. Ovarium ; - Tidak berubah
f. Mammae ; - Besar - Colostrum positit,
2. Sistem cardiovasculer :
a. Cardiac out put meningkat 40 %
b. Volume darali ibu meningkat 30 — 59 %
c. Sirkulasi ke desidua, miometrium dan plasenta meningkat
d. Heat rate meningkat 15 kali
e. Stroke volume meningkat
f. Kerja cardiovasculer makin meningkat , beresiko jika ibu dengan masalah jantung
3. Sistem pernapasan :
a. Diapragma tertekan keatas
b. Iga (Costae) expansi
c. Komsumsi oksigen meningkat
4. Sistem perkemihan :
a. Dilatasi calycs renal, pelpic dan ureter, terutama sebelah kanan
b. Frekwensi miksi meningkat
c. Filtrasi glomerular meningkat
d. Konsentrasi albumin plasma menurun
5. Sistem musculeskeletal
a. Larclosis
b. Sulit berjalan
c. Kebas-kebas ekstremitas
6. Sistem integumen :
a. Strie makin telihat
b. Aktivitas kelenjar keringat meningkat
c. Pigmentasi meningkat
d. Palmasr erythema meningkat
e. Rambut menipis karena rontok
f. Kuku cepat tumbuh, mudah patah

7. Sistem gastro interstinal :
a. Mulut dan gusi hyperemia, gusi sensitif
b. Esofagus dan gaster ; Gastrik reflux, kapasitas gaster turun
c. Intestin ; Motalitas turun, absorpsi nutrien dan air tinggi predisposisi konstipasi

8. Sistem endokrin
a. Pitutary ; prolaktin meningkat, oxitoxyn tinggi.
b. Thyroid ; BMR meningkat, kadang.kelenjar teraba.
c. Plasenta ; Fungsi maksimal

PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU
1. menerima foetus
2. Fantasi  Peran
3. Rasa cemas-tinggi
4. Berfokus pada persalinan
5. Menyadari ukuran tubuh dan pergerakan terbatas
6. Menaruh perhatian terhadap persalinan

PERUBAHAN PSIKOLOGIS AYAH
1. Butuh perhatian, kecemasan tinggi
2. Merasa kehilangan personal preedom (kebebasan) Cauvade sindrom makin berat
3. Parentut fantasi, bicara dengan calon Ayah yang lain

FOKUS PENGKAJIAN
• Kunjungan lebih wring. Target pengkajian Adaptasi ibu trimester III
1. Faktor resiko; keluarga prematur, DM gestasi. Kesejahtraan foetal
2. Status psikososial dan adaptasi
3. Kesiapan persalinan dan early parentin

• Parameter fisiologis
1. Tandy vital
2. Pertumbuhan uterus
3. Presentasi foetus
4. DJJ
5. Berat badan dan status nutrisi
6. darah , Hb dan Ht

• Pengkajian Janin
1. Pemeriksaan leopold
2. Pergerakan janin
3. Elecrtonic foetal monitoring ; Dopler ultra sound
- DJJ 120-160 x /’
- Variasi
4. Non strest tes :
Menggunakan dopier  Monitor aktivitas jantung janin  Akselerasi FHR  Foetal movement (Gerakan janin)


LINGKUP DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman
Data :
- Edema
- Kesulitan nafas
- Tekanan / tarikan pada tulang belakang.
- Haemoroid
- Konstipasi
- Kram kaki
- Kontraksi braxton hicks
- Frekuensi miksi seeing
- Diaphoresis
- Leukorhea.
Tujuan ; Klien dapat menggunakan aktivitas perubahan diri yang sesuai untuk mengurangi rasa tidak nyaman
Intervensi ;
- Anjurkan menggunakan sepatu tumit pendek
- Kaki ekstensi dorsofleksi
- Kurangi susu  imbalance kalsium
- Ganti posisi
- Hindari duduk /berdiri lama.
- Mandi lebih sering
- Baju katun longuar dan tipis
2. Potensial injuri pada ibu
Data , dipengaruhi oleh beberapa faktor :
- Perdarahan karena plasenta previa atau abrutsio plasenta
- Ketuban pecah dini  infeksi
- PIH  per eklampsia  eklampsia

Tujuan : Kehamilan bebas dari komplikasi, tidak terjadi injuri pada ibu
Intervensi :
- Awasi adanya faktor resiko; ukur tekanan darah, Nadi, oedema, albumin uri
- Berikan informasi tanda-tanda awal persalinan  KPD ?
- Awasi adanya perdarahan pervagina
- Vagina kultur
- Chek up Hb, Ht.
3. Gangguan pola eliminasi urin
Dipengaruhi oleh beberapa faktor :
- Uterus membesar menurunkan cavasitas Vesica urinaria
- Posisi  renal blood flow turun (terlentang atau miring kanan) 50 %
- Miring kiri  meningkatkan GFR dan renal blood flow
Tujuan :
- Statis urin atau udema jaringan dapat dicegah atau dikurangi
Intervensi :
- Beri info tentang perubahan eliminasi
- Beri info anjurkan klien miring kiri waktu tidur, hindari posisi miring kanan pada waktu lama / tidur terlentang lama
- Minum 6 - 8 gelas tiap hari
- Observasi tanda-tanda udem
4. Gangguan eliminasi faeses, konstipasi
Etiologi : relaksasi gastrointerstinal dan displacemen karena penibesaran uterus
Tujuan : masalah eliminasi atau konstipasi dapat dicegah, dikurangi, dikoreksi.
Intervensi :
- Makan buah-buahan, makan tinggi serat, intake cairan yang tinggi
- Jalan-jalan
5. Guangguan pola seksual
Etiologi
Membesarnya abdomen :
- Napas sesak
- Pergerakan terbatas
- Salah persepsi
Tujuan :
Pasangan mendiskusikan, mengekpresikan hubungan seksual yang menjeskan dan aman
Intervensi ;
- Kaji persepsi pasangan tentang strategi isteri
- Dorong untuk berdiskusi tentang perasaan
- Beri informasi tentang beberapa metode alternatif
- Rujuk ke seksual konseling

DIAGNOSA LAIN
1. Gangguan pola tidur
2. Potensial injuri pada foetal : KPD  Infeksi malnutrisi
3. Tidak efectifnya coping
4. Perubahan cardiac out put. (Decompensasi)
5. Gangguan konsep diri ; body image. self esteem, roll performance
6. Knowledge.
FOKUS IMPLEMENTASI
1. Mempersiapkan ibu dan keluarga untuk memelihara kesehatan lanjutan
2. Persiapan ibu untuk persalinan
3. Support mental
4. Diskusikan kemungkinan-kemungkinan resiko tinggi intra partum, post partum dan kondisi janin.
5. Pendidikan kesehatan ; Persiapan persalianan, early parenting, nutrisi
6. Bantu coping. 7. Evaluasi ante natal care.

A. PENGKAJIAN:
Adalah Pendekatan yang sistematis untuk mengumpulkan data dan menganalisa sehingga dapat diketahui kebutuhan masalah keperawatan klien.
PENGKAJIAN TERHADAP :
1. DETEKSI DINI RESIKO KEHAMILAN
Resiko kehamilan ialah setiap faktor yang berhubungan dengan meningkatnya kesakitan dan kematian maternal(kematian ibu hamil) sampai dengan 42 hari setelah kehamilan berakhir)
Daftar faktor-faktor resiko yang perlu dikaji baik berhubungan dengan dengan saat ini maupun tidak
a). Faktor yang berhubungan dengan kehamilan saat ini
1). Perdarahan pervaina
2). Hypertensi : TD > 130/90 mmHg,
3). Kenaikan BB > 13.5 Kg atau kurang dari 9 Kg selama kehamilan atau kenaikan BB > ½ Kg / Minggu pada triwulan akhir kehamilan
4). Oedema pada tungkai, mata kaki dan kelopak matA
5). Ibu pusing, Penglihatan berkunang -kunang
6). Kehamilan ganda
7). Kematian janin dalam kandungan
8). Usia kehamilan > 42 Minggu
9). Ibu hamil mengidap penyakit menahun seperti: TBC, Jantung, Ginjal, Penyakit kelainan metabolisms, anemia begat (Hb. < 8 Gram %)
10). Pada primi gravida kepala anak belum turun pada bulan terakhir kehamilan
11). Protein uria
12). Muntah berlebihan
13). Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu banyak penyulit (Hyperemisis, SC, Mastitis, Perdarahan)
b). Faktor diluar kehamilan :
1). Usia ibu < 20 atau > 35 tahun
2). Pendidikan ibu rendah khususnya pengetahuan tentang kesehatan kurang
3). Tinggi badan ibu < 145 Cm
4). Sosial ekonomi rendah
5). Parietas > 5
6). Ibu mengidap seperti ; Penyakit ginjal, Jantung , hypertensi, TBC, Kelamin
7). Jarak waktu antara 2 kehamilan < 2 Tahun
8). Riwayat kematian janin / Bayi / Anak > 1
9). Persalinan pretrm

Faktor resiko tersebut dapat pula dikelompokan jadi 3 yaitu resiko rendah, sedang dan tinggi:
1). Resiko rendah sama dengan keadaan normal
2). Resiko sedang
Adanya faktor resiko pada ibu hamil tidak langsung menimbulkan kematian ibu, kriteria resiko sedang termasuk didalamnya yaitu :
a). Tinggi badan < 145 Cm
b). Pendidikan ibu / keluarga rendah
c). Tingkat sosial ekonomi rendah
d). Hb rendah < 8 gram %
e). Hypertensi TD > 130/90 mmHg
f). Jarak antara kehamilan atau liclahirali anak < 2 tahun
g). Parietas > 5
h). Primi gravida pada usia ibu < 20 tahun dan atau > 35 tahun.

3). Resiko tinggi : adanya faktor merupakan penyebab yang erat kaitannya dengan kematian ibu atau bayi. Termasuk didalamnya faktor atau keadaan SBB:
a). Perdarahan ante partum
b). Hypertensi
c). Pre eklampsi berat
d). Eklampsi
e). Kelainan letak, letak lintang pada usia kehamilan > 38 minggu dan letak sungsang, pada primipara
f). Berat janin perkirakan > 4 Kg
g). Ketuban pecah dini
h). Infeksi berat
i). Gemelly
j). Partus preterm
k). Riwayat obstetri buruk, SC, Hemorhagi post partum
l). Penyakit yang menyertai kehamilan, jantung, ginjal.
Beberapa pemeriksaan untuk deteksi dini resiko kehamilan :
1. Anamnesa : di kumpulkan secara lengkap terutama keluhan-keluhan utama
2. Pemeriksaan :
a). Umum : pemeriksaan ini meliputi : tinggi badan, BB, ND, P,TD dan SB.
b). Obstetric : Tinggi fundus uteri, letak janin, gerak janin, DJJ dan usia kehamilan
3. Laboratorium : Hb, Urine (protein dan reduksi)
4. Pemeriksaan : penunjang lainnya : USG, Rontgen

2. PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS
a. Peruhahan fisiologis
1). Uterus :
- Membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat
- Pembesaran pada dasarnya disebabkan oleh hypertrofi otot polos uteri
- Ukurannya :
• Berat normal 30 gram pada akhir kehamilan 900 — 1000 gram
• Panjangnya 8 Cm, tebalnya 2, 5 cm, lebar 5 Cm menjadi panjang 30,4 Cm, lebar 22,8 Cm
- Bentuk
• Pada bulan pertama kehamilan berbentuk seperti alpokat
• Pada bulan ke Empat (4) berbentuk bulat
• Pada akhir kehamilan kembali seperti semula, lonjong seperti telur. Besarnya uterus
• Uterus tidak hamil ± sebesar telur ayam
• Pada kehamilan 8 Minggu sebesar telur bebek
• Pada kehamilan 12 Minggu sebesar telur Angsa, dapat diraba dari luar
• Pada Minggu I, Istmus uteri mengadakan hipertropi, selanjutnya pada triwulan I membuat istmus menjadi panjang dan lunak (hegar sign)
• Pada kehamilan 16 Minggu, Cavum uteri seluruhnya diisi oleh amnion yang berisi janin, dimana desidua kapsularis dan desidua parietalis telah menjadi satu. Tingginya rahim setengah dari jarak simfisis dan pusat, plaenta telah terbentuk seluruhnya.
• Pada kehamilan 20 minggu, FU terletak 2-3 jari dibawah pusat sedangkan pada umur.
• Pada kehamilan 24 Minggu, FU setinggi pusat.
• Pada kehamilan 32 Minggu, FU 1/2 jarak PX dan pusat
• Pada kehamilan 36 Minggu, FU 1 jari dibawah PX
• Pada kehamilan 40 Minggu, FU turun sekitar 3 jari dibawah PX Pada triwulan terakhir istmus lebih nyata menjadi bagian corpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah uteri
• Pada kehamilan tua karena kontraksi otot-otot bagian atas uterus, segmen bawah rahim menjadi lebar dan tipis, tampak batas yang antara bagian atas yang lebih tebal dan bagian bawah yang lebih tipis dan membentuk lingkaran retraksi fisiologis
• Dinding, uterus diatas lingkaran jauh lebih tebal dari segmen bawah rahim
2.) Servix uteri
- mengalami perubahan karena hormon estrogen dan vascularisasi meningkat sehingga jumlah darah yang mengalir keuterus pada akhir kehamilan ± 1.500 cc, banyaknya darah ini mengakibatkan kongesti. Kelenjar-kelenjar diservix akan lebih berfungsi dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak (Leucorea)
3.) Vagina dan vulva
- Akibat estrogen dan hypervascularisasi mangakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah kebiru-biruan, warna portiopun kebiru-biruan (Chadwick)
4.) Ovarium
- Corpus luteun diambil oleh plasenta pada +.16 Minggu kehamilan Corpus luteun berdiameter 3 cm, mengecil selelah plasenta terbentuk
- Corpus luteun membentuk estrogen dan progesteron, selanjutnya diambil alih oleh plasenta.
5.) Buah dada
- Buah dada membesar , tegang dan sakit
- Vena dibawah kulit buah dada membesar dan kelihatan jelas
- Hyperpigmentasi pada ariola dan papila mammae
- Estrogen metivebablcan sel acini pada mammae
- Kelenjar montgenery yang terletak didalam ariola mammae membesar dan kelihatan dari luar cairan yang dikeluarkan lebih banyak agar puting susu selalu lembab dan lemas tidak mudah dihinggapi oleh kuman
- Timbul selrie gravidarum Strie livide, atau strie albicans
- Pada kehamilan 12 Minggu bila dipijat keluar colostrum
6.) Sirkulasi darah
- Pada kehamilan 12 Minggu volume darah bertambah ± 23 % tambahan ini terutama mengandung plasma dan sedikit eijtrosit (Hydraemia) ini yang menyebabkan Hb menurun dan sel-sel darah merah juga turun.
- Pekerjaan jantung makin lebih berat
- Tekanan darah sedikit menurun karena kepekatan darah berkurang dan pembuluh darah membesar
7.) Sistem respirasi
- mengeluh sesak napas, napas pendek ditemui pada kehamilan diatas 32 minggu
- Oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafargma sehingga kurang leluasa bergerak.
- Untuk meneliti kebutuhan oxigen yang meningliat ± 20 % eorang wanita hamil selalu bernapas lebih dalam
- Bagian bahwa toraknya melebar kekiri
8.) Traktus digestivus
- Timbul neusea karena pengaruh estrogen yang meningkat
- Tonus otot-otot traktus digestivus menurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus menurun / berkurang
- Makanan lebih lama didalam lambung, dan yang telah dicerna lebih lama diusus.
- Muntah-muntah
- Hypersalivasi
9.) Traktus urinarius
- Sering kencing pada hamil mudah dan hamil tua
- Atas pengaruh progesteron ureter kiri dan kanan membesar
10) Kulit
Pada kulit terlihat hyperpignientasi karena pengaruh hormon “melanophore stimulating hormone” yang dikeluarkan oleh anterior hypopise. Perubahan ini tidak selalu sama pada setiap wanita hamil, perubahan pada kulit SBB:
- Pada muka yaitu pada pipi, hidung (Chlosma gravidarum)
- Pada ariola mammae
- Pada linea alba menjadi linea nigra
- Pada abdomen yaitu strie livide atau strie albicans
11). Metabolisms
- BMR meningkat hingga 15-20 1/0 pada triwulan III
- Sistem endokrin meningkat
- Kalori yang dibutuhkan diperoleh dari pembakaran hidrat arang khususnya sesudah kehamilan 20 minggu keatas
- Tambahan kalori diambil dari lemak
- Kebutuhan protein berguna untuk perkembangan badan, alat kandungan, mammae, janin dan persiapan lactasi.
- Protein dibutuhkan 1 gram / Kg / BB
- Janin membutuhkan 30 – 40 gram calsium untuk pembentukan tulang-tulang terutama pada trimester III
- Janin membutuhkan tambahan besi ± 800 mg, diet wanita hamil ditambah 30-50 mg besi / hari
- Penambahan BB dalam triwulan I ± 1 Kg, Triwulan II ± 5 Kg, Triwulan 1115,5 Kg.

b. Perubahan psikologis
Kehamilan merupakan sebagian proses dari kehidupan seorang wanita, yang menyebabkan adanya perubahan pada ibu tsb. Yang meliputi fisik, mental dan sosial.
Perubahan tsb meliputi :
1). Merasa kotor dan stress akibat sering meluda, mual, muntah sehingga wanita tsb menarik diri dari lingkungan sosial
2). Kehamilan menyebabkan perubahan body image maupun perubahan hubungan sosial, serta perubahan peran dalam keluarga
3). Perubahan berupa ambivalens merupakan perubahan emosi, yang dipengaruhi oleh faktor : Ekonomi keluarga, pekerjaan, rencana hamil, takut akan perubahan peran, takut pada kehamilan, persalinan sehingga timbul keadaan menyangkal atau menolak kehamilan, enek, muntah, depresi.
4). Perasaan menerima kehamilan timbul pada trimester II.
5). Selalu ingin sendiri untuk merencanakan, menyesuaikan serta mempersiapkan untuk kelahiran anaknya
6). Emosi labil mulai dari Perasaan tenang sampai perasan sedih

DIAGNOSA KEPERAWATAN :
Diagnosa keperawatan adalah sebagai rumusan atau keputusan yang diambil sebagai hasil dari pengkajian.
• DX keperawatan adalah Pernyataan yang digambarkan sebagai respon seseorang atau kelompok baik yang aktual maupun yang potensial dimana perawat secara legal mengidentifikasi, menetapkan intervensi, untuk mempertahankan keadaan kesehatan atau menurunkan (Carpenito 1987)

PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN :
Rencana intervensi merupakan instruksi yang harus dikerjakan oleh perawat dalam rangka menolong klien untuk mencapai satu tujuan keperawatan
Rencana tindakan keperawatan terdiri dari
1. Pendidikan Kesehatan
a. Nutrisi dalam kehamilan terdiri dari
1). Perubahan fisiologi dan kegunaan nutrisi
2). Kebutuhan nutrisi
3). Nutrisi sebagai faktor resiko dalam kehamilan
4). Langkah-langkah dalam asuhan keperawatan
Ad. 1).
- Perubahan fisiologi hormon
- Pertumbuhan janin, plasenta, volume darah meningkat, plasma lipid meningkat,cliolesterol meningkat
- Perubahan fungsi
• Saluran pencernaan
• Sistem pernapasan : Terjadi pertukaran 02 — CO2 pada janin
• Fungsi ginjal meningkat : BM sehingga kelebihan vitamin, mineral keluar.
- Kenaikan berat badan
Normal : 12 Kg (10— 14,5 kg)
< 10 kg pertumbuhan janin terganggu
Tr. I  Berat badan hanya meningkat sedikit, bahkan mula-mula BB itu
Tr. II  Kenaikan BB agak cepat ( pertumbulian uterus, lemak, breast)
Tr.III  Agak lambat untuk perkembangan janin. Rincian kenaikan berat badan
Rincian kenaikan berat badan :
- Breast : 0,5 kg
- Fat : 3,5 kg
- Placenta : 0,6kg
- Foetus : 3,4 kg 12 kg
- Amnion fluid : 0,6 kg
- Uterus : 0,9 kg
- Blood vol : 1,0 Kg